Selasa, 01 November 2016

Cara Merawat Murai Batu Hutan dan Kurang Jinak di Ajak Bermain



Demikian sobat, saya memang pernah menulis (lihat artikel “Murai batu jinak ternyata “nantang” juri…”). Saya menulis artikel itu karena banyak di antara kicaumania yang tidak suka kalau punya murai batujinak. Mereka berpendapat, murai batu jinak tidak bisa ngotot ketika tarung. Di artikel itulah saya beberkan fakta-faktanya.

Demikian pula dengan Om Hendy Yap, yang sudah membuktikan hal tersebut, bahwa murai batu jinak bahkan ngabatman ketika didekati orang bukan identik dengan burung loyo atau burung gembos.

Cara Merawat Murai Batu Hutan dan Kurang Jinak di Ajak Bermain - Burung murai batunya yang dinamai JOKER JBC dengan mengusung bendera Duta KM menjadi juara 1 Latihan Burung Berkicau Java Junior BC – Kodam Jaya-Jatiwarna, Pondok Melati, Bekasi pada 14 Juni 2012 lalu.

Jadi, memang begitulah. Burung jinak tidak identik dengan burung loyo atau tukang gembos.

Settingan Joker BC

Joker BC selama ini dirawat sebagaimana perawatan burung pada umumnya. Pagi hari diberi jangkrik 3 ekor kemudian jemur selama dua jam. Setelah itu dianginkan dan dimandikan. Selesai mandi masuk kandang bulat dilanjut dengan pemberian kroto setengah cepuk. Usai melahap kroto burung dikrodong dan hanya mempergunakan 1 tenggeran/tangkringan untuk hariannya.

Pada sore hari buka krodong dan dijemur dua jam dengan diberikan lagi 3 ekor jangkrik.

Sedangkan untuk lomba nya, Om Hendy Yap hanya memulai sehari sebelum hari lomba dengan pemberian kroto dan jangkrik semaunya burung dan 3 ekor ulat hongkong. Pada sore hari dibuka hanya untuk diberi makan, namun pemberian jangkrik diperbanyak semaunya burung. “Tapi untuk tangkringan menjadi susun dari H-3,” ujarnya.